Tags
Si Kodok Kata Malem, Baik Budi Penawan Hati
Content Language : Indonesian
Turi-Turian Si Katak-Katak (Cerita Si Kodok-Kodok) adalah cerita rakyat dari daerah Karo, Sumatera Utara. Cerita itu ditulis oleh Henry Guntur Tarigan, terbitan Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah, Departemen Pendidikand dan Kebudayaan, tahun 1985. Penceritaan kembali Cerita Si Kodok-Kodok dilakukan oleh Muhammad Jaruki (1995) dengan judul “Si Kodok”. Penelahan kembali Cerita Si Kodok-Kodok ini diberi judul “Si Kodok Kata Malem, Baik Hati Penawan Hati”. Penelaah ini dilakukan untuk meningkatkan minat baca di kalangan anak-anak siswa setingkat Sekolah Dasar Kelas Tinggi (kelas 4--6 SD). Penelaah juga memasukkan saran-saran dari narasumber untuk perbaikan telaahan. Dengan seizin penulisnya cerita ini, perbaikan telaahan ini dilakukan selain mengubah judul dilakukan juga dengan mengganti sebagian nama tokoh-tokohnya. Di samping itu agar anak-anak lebih mudah memahami cerita ini digunakan bahasa yang sesuai dengan kemampuan berbahasa anakanak setingkat usia sekolah dasar kelas tinggi (kelas 4—6). Selain meningkatkan minat baca, cerita ini juga dimaksudkan agar para siswa dapat lebih meningkatkan keterampilan membaca yang juga merupakan salah satu dari keterampilan berbahasa.