Tags
Sumur Keramat Jati Herang
Content Language : Indonesian
Buku yang berjudul Sumur Keramat Jati Herang ini diangkat dari sebuah cerita rakyat Banten di sebuah kampung yang bernama kampung Tampeuyan di daerah Mancak, Kabupaten Serang. Sebenarnya cerita rakyat ini memiliki beberapa versi, tapi penulis memilih salah satu versi yang dapat diambil pelajaran oleh pembaca. Kisah ini diceritakan oleh penduduk setempat dari mulut ke mulut, dikisahkan seorang gadis desa yang dipaksa oleh orang tuanya untuk mandi di Sumur Jati Herang, agar cepat mendapatkan jodoh. Ketika ada yang berkunjung ke Sumur Jati Herang dengan niat yang tidak baik atau tidak dengan niat yang tulus, maka air sumur Jati Herang akan berubah menjadi keruh dan tidak bening lagi. Kuncen Sumur Jati Herang, adalah seorang yang sakti dan pernah membangun masjid Banten pada masa itu. Sampai-sampai dia diangkat menjadi lurah karena banyak jasanya untuk kampung Tampeuyan. Dengan menyajikan kisah ini, diharapkan generasi muda bisa vi menjaga dan melestarikan aset budaya yang ada di daerah masing-masing. Sehingga peninggalan budaya dan nilai-nilai tradisi yang ada di sebuah daerah tidak punah dan tetap dijaga keasliannya. Sehubungan dengan itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Dr. Dadang Sunendar, M.Hum., Kepala Kantor Bahasa Banten, Muhammad Luthfi Baihaqi, M.A., dan Panitia Literasi Cerita Rakyat Pusat Pembinaan Badan Bahasa yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengisahkan kembali cerita ini dalam bentuk cerita anak. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada suami tercinta Rusmanto, M.Pd. dan ananda tersayang Kevin Tegar Eka Yudha atas doa-doa terbaik yang dipanjatkan selama ini. Mudah-mudahan kegiatan ini dapat berlanjut sehingga nilai-nilai budaya yang ada di Indonesia tidak akan musnah begitu saja.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.